Dalam proses pembelajaran guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
Di dalam kurikulum ini terdapat projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila. Dimana dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek ini tidak bertujuan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.
Kemarin tanggal 27 hingga 28 Agustus 2022 PGMI (Persatuan Guru Madrasah Ibtidaiyah) Kecamatan Geger digembleng selama 2 hari dalam Workshop Persiapan Implementasi Kurikulum Merdeka yang kemungkinan akan diterapkan pada tahun pelajaran 2023-2024 mendatang.
Dalam kegiatan selama dua hari itu peserta digembleng untuk dapat mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan kurikulum merdeka mulai dari membuat Capaian Pembelajaran, Tujuan Pembelajaran, Alur Tujuan Pembelajaran hingga membuat Modul Ajar yang siap digunakan untuk mengajar siswa-siswinya di madrasah masing-masing.
Dari semua materi yang disampaikan oleh narasumber, saya bisa mengambil kesimpulan bahwa Kurikulum Merdeka ini ternyata sangat fleksibel baik bagi siswa maupun guru, karena guru tidak terlalu dibebani untuk mengacu pada 1 pola pembelajaran namun lebih bebas untuk menentukan pola pembelajaran.
Begitupun dengan siswa yang tidak dibebani untuk mencapai standarisasi tertentu yang homogen secara nasional, tapi siswa diberi keleluasaan untuk memilih dimana dia mampu dan unggul dalam bidang tertentu.
Inilah Kurikulum Merdeka